Search
logo blog
Blog Sandi Elektronik
Silahkan pastikan untuk melengkapi kunjungan anda dengan melihat : Daftar Isi.
Terima kasih atas kunjungannya dan semoga bermanfaat

Lampu LED 220V

Advertisement

LED AC 220V
Membuat lampu penerangan dengan LED memang tidaklah sulit. Umumnya LED digunakan untuk sumber tegangan DC seperti baterai atau aki.
Namun bagaimana jika yang hendak digunakan adalah sumber tegangan AC listrik rumah sebesar 220V?
Tidak masalah.
Membuat lampu LED dengan tegangan AC 220V tetap bisa dilakukan dengan hasil yang tetap bagus.
Berikut ini ulasannya.

LED (Light Emitting Diode) yang mengeluarkan cahaya lebih terang kini telah banyak beredar di pasaran. LED semacam ini biasa disebut dengan “white-Led” atau Led putih.
Ada juga yang menyebutnya dengan Led neon atau Led lampu.
LED untuk penerangan umumnya mempunyai tegangan maju (FVD, Forward Voltage Drop) antara 3 sampai dengan 4V, meskipun ada juga yang dibuat dengan tegangan maju hingga 9 atau 12V. Di sini khusus akan difokuskan kepada penggunaan LED dengan tegangan maju 3V hingga maksimal 3,4V (Led topi atau Led payung) karena Led ini cukup banyak dijual di toko-toko komponen elektronik.

Membuat lampu 220V dengan LED.
Untuk membuat lampu dengan LED yang perlu diperhitungkan adalah tegangan DC yang akan diberikan kepada LED, tidak boleh melampaui tegangan majunya.
Jika tegangan sumber cukup tinggi, yang paling efisien adalah merangkai LED dalam susunan seri sebisa mungkin, sehingga dengan demikian akan didapatkan angka pemberian tegangan yang tinggi pula.
Mengenai hal-hal yang berhubungan dengan perhitungan susunan LED seri atau pun paralel telah dibahas sebelumnya dalam : Perbandingan susunan Led seri dan susunan Led paralel .

Silahkan melihat kepada tulisan tersebut bagi yang belum jelas.

Dalam contoh yang dibuat di sini digunakan 6 buah LED yang dirangkai secara seri. Skema rangkaiannya adalah sebagai berikut :

LED 220V schematic

Daftar komponen rangkaian 6 LED 220V :
C1 = 563/400V
D1...D4 = 1N4007
Dz1, Dz2 = Dioda zener 10V/400mW
LED1...LED6 = LED putih 3V.

Untuk skema rangkaian ini, digunakan LED 3V kecil.
Suplai tegangan rendah untuk LED didapatkan setelah tegangan AC tinggi diturunkan terlebih dahulu.
Penurunan tegangan AC tinggi menjadi rendah tidak dilakukan melalui pembatasan oleh resistor, tetapi dengan menggunakan kondensator mika/milar 56nF/400V. Sifat kondensator terhadap frekwensi adalah khas, dalam kapasitas kecil pada frekwensi rendah ia akan menjadi penghambat yang besar sebagaimana layaknya sebuah resistor. Keuntungan penggunaan kondensator dibandingkan dengan resistor dalam fungsi ini adalah rendahnya panas yang dihasilkan sehingga meminimalisir kerugian energi yang terbuang.
Setelah levelnya dibatasi/diturunkan, tegangan AC kemudian disearahkan agar menjadi DC oleh penyearahan gelombang penuh D1...D4. Hasil penyearahan berupa tegangan DC yang kemudian langsung diberi limit pada level 20V oleh Dz1 dan Dz2.
Demikianlah tegangan DC untuk menyuplai rangkaian seri LED didapatkan.
Adapun dioda zener dipasang juga untuk mengamankan tegangan lebih yang mungkin timbul yang dapat merusakkan LED. Digunakannya dua dioda zener 10V/400mW adalah untuk mendapatkan karakteristik dioda zener 20V/800mW.
Apabila dioda zener sedang tidak menarik arus dan arus yang ditarik hanyalah oleh rangkaian LED, maka konsumsi daya akan ada sebesar 4,4W. Ini dengan asumsi bahwa setelah lampu dinyalakan LED akan menarik arus sebesar 20mA.

Sebenarnya jumlah LED bisa saja diperbanyak asalkan pemberian tegangannya tepat, maka nilai-nilai komponennya pun harus dirubah.
Untuk jumlah LED sebanyak 12 buah, dapat diparalel dua susunan seri 6 LED. Gambar rangkaiannya adalah sebagai berikut :

12 LED for 220V

Daftar komponen rangkaian 12 LED 220V :
C1 = 104/400V
D1...D4 = 1N4007
Dz1, Dz2 = Dioda zener 10V/400mW
LED1...LED12 = LED putih 3V.

Mengenai tata-letak LED dan casing rangkaian dalam pembuatan lampu tidak dibahas di sini, itu diserahkan kepada kreatifitas masing-masing orang. Gambar yang diperlihatkan di awal tulisan di atas hanyalah gambar ketika dilakukan percobaan terhadap rangkaian ini.

Sebagai bagian akhir perlu diingat bahwa semua bagian di dalam rangkaian adalah “live-area”, jangan sampai menyentuhnya karena akan menyebabkan terjadinya sengatan listrik.

Proyek pembuatan lampu dengan LED lainnya :
Lampu darurat mati listrik dengan LED menggunakan baterai HP 3,7V.

Enter your email address to get update from Admin .
Print PDF
Next
« Next Post
Previous
Prev Post »

4 komentar

apa ini aman yaa... masih aku anee

Balas

Mas saya mau buat lampu led di jam dinding pke arus ac,pke led 3warna 10 biji pke resistor bpra ya trus harus pke dioda tolong pencerahannya

Balas

Pertanyaan Usep Nana memerlukan penjelasan disertai gambar. Lebih baik hubungi saya melalui contact-us.

Balas

Saya masih bingung tentang ukuran kapasitor milar nya karena saya bandingkan rangkaian led 6titik sam 24 titik ukuran resistornya sama. Yang membedakan hanya ukuran kapasitor milarnya saja

Balas

Silakan komentar sesuai topik dan sertakan ID yang jelas dengan tidak menyertakan live-link atau spam.

Contact form

Name

Email *

Message *

Copyright © 2013. Sandi Elektronik - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger