Advertisement
Tentang Power Supply Dengan Trafo Dan Dioda Penyearah (4) : Penyearahan Gelombang Penuh Dengan Kondensator Perata
Pada gambar (A) di atas tampak skema penyearahan gelombang penuh dengan kondensator perata, yaitu C1. Denyut-denyut tegangan hasil penyearahan diratakan oleh C1 sehingga hasilnya akan seperti pada gambar (B1) dan (B2).
Gambar (B1) adalah denyut-denyut tegangan yang diratakan dengan adanya C1. Hasilnya adalah tegangan dengan kurva berbentuk garis seperti pada gambar (B2).
Masih tampak adanya ‘legokan-legokan tegangan’ (tidak lurus murni) akan tetapi jika dibandingkan dengan hasil yang ada pada penyearahan setengah gelombang, ini adalah lebih baik.
Perlu diingatkan bahwa kurva tegangan yang diperlihatkan pada gambar (B2) itu adalah ketika dalam keadaan adanya beban (load).
Untuk hasil yang lebih stabil lagi, biasanya ditambahkan rangkaian stabilisasi tegangan DC yang melibatkan komponen-komponen aktif seperti transistor atau IC regulator.
Dengan adanya C1, maka Vave akan naik hingga kira-kira sebesar Vmax.
Telah disinggung sebelumnya bahwa dalam penyearahan gelombang penuh ripple selaras dengan dua kali frekwensi AC-nya. Jika frekwensi AC listrik adalah 50Hz maka hitungan frekwensi untuk ripple adalah 100Hz.
Ini berarti waktu untuk satu periode gelombang bukan lagi 20ms (0,02s), akan tetapi 10ms (0,01s). Sebab T = 1/f.
Pendekatan untuk nilai kapasitas kondensator perata adalah :
C = IL.T / Vrpp
Atau dalam cara yang lain kadang juga ditulis :
C = (IL / Vrpp) / f
C dalam Farad, IL adalah arus beban dalam Ampere (A), Vrpp adalah tegangan ripple puncak ke puncak dalam Volt (V), dan f adalah frekwensi AC listrik dalam Hertz (Hz).
Untuk penyearahan setengah gelombang f = 50Hz, untuk penyearahan gelombang penuh f = 100Hz.
Dari rumus untuk pendekatan nilai kondensator perata di atas sudah bisa terbayangkan bahwa C pasti lebih kecil dari sebelumnya, yaitu ketika menggunakan hitungan untuk penyearahan setengah gelombang, sebab T telah berubah nilainya menjadi setengahnya. Atau frekwensi menjadi dihitung dua kali lipatnya.
Dengan contoh VAC = 12V, IL = 1A dan Vrpp ditetapkan tidak lebih dari 2V, maka C adalah : 1 x 0,01 / 2 = 0,005 Farad atau 5000 uF.
Bandingkanlah dengan kapasitas kondensator yang diperlukan pada penyearahan setengah gelombang.
Jelaslah bahwa dengan penyearahan gelombang penuh kapasitas kondensator perata yang diperlukan adalah separuhnya dari yang diperlukan oleh penyearahan setengah gelombang. Karena itu penyearahan gelombang penuh lebih umum diterapkan di dalam power supply dengan trafo daya dari AC listrik. Filter terhadap hum (dengung) juga menjadi lebih baik.
Demikianlah penyearahan gelombang penuh dengan kondensator perata yang menggunakan trafo CT dengan dua buah dioda penyearah.
Bagaimanakah jika menggunakan trafo nol (0) dengan empat buah dioda penyearah yang terangkai sebagai dioda bridge?
Berikutnya, Penyearahan gelombang penuh dengan dioda bridge (tanpa kondensator perata) dalam :
Penyearahan Gelombang Penuh Dengan Dioda Bridge
Sebelumnya, Penyearahan gelombang penuh (tanpa kondensator perata) :
Penyearahan Gelombang Penuh .
Silakan komentar sesuai topik dan sertakan ID yang jelas dengan tidak menyertakan live-link atau spam.