Advertisement
Tanggapan Frekwensi pada Pre-amplifier
Proses pemungutan sinyal dari pick-up oleh pre-amp termasuk hal yang penting karena akan mempengaruhi hasil pengolahan dan penguatan sinyal audio di tahap-tahap berikutnya.
Pada rancangan-rancangan pre-amp standard selalu diupayakan agar pre-amp menguatkan seluruh frekwensi pada spektrum audio dengan penguatan yang sama (kurva penguatannya datar). Namun ada kalanya juga penguatan pada frekwensi-frekwensi tertentu disesuaikan dengan karakteristik pick-up dalam memungut sinyal.
Yang seperti ini biasanya ada pada rancangan-rancangan pre-amp paten dari merk-merk tertentu di mana dalam satu paket sudah ditentukan pula alat pick-upnya dari merk tersebut.
Namun ketika pick-up tidak ditentukan spesifikasinya, rancangan pre-amp biasanya dibuat standard, yaitu dengan penguatan yang (diusahakan) sama pada seluruh frekwensi audio.
Sehubungan dengan hal ini dalam tekhnik audio dikenal istilah 'tanggapan frekwensi' (frequency-response), yaitu karakteristik sebuah rangkaian audio dalam menerima dan menguatkan frekwensi-frekwensi audio.
Dalam rangkaian-rangkaian pre-amp, mengupayakan tanggapan frekwensi yang baik utamanya dilakukan dengan menyelenggarakan untaian umpan balik positif (positive feedback-loop).
Umpan balik positif adalah menginjeksikan sebagian sinyal keluaran yang se-fasa dengan sinyal masukan kepada bagian masukan pre-amp.
Perhatikan gambar berikut :
Tampak pada gambar umpan balik dilakukan oleh untaian Ca bersama Ra dan Rb.
Umpan balik ini diambil dari kolektor transistor kedua yang keluarannya se-fasa dengan masukan transistor pertama, baik pada basis maupun pada emitornya (dalam hal ini umpan balik dimasukkan kepada emitor).
Ca menentukan frekwensi-frekwensi tinggi yang diumpan-balikkan. Semakin besar nilai Ca akan semakin banyak frekwensi tinggi audio yang diumpan-balikkan. Efeknya adalah nada-nada tinggi (treble) akan semakin besar dikuatkan.
Sebaliknya jika Ca dikecilkan hingga nilai tertentu, umpan balik akan terjadi hanya pada frekwensi-frekwensi yang lebih tinggi dan efeknya adalah semakin sedikitnya nada-nada treble yang dikuatkan.
Ra mempengaruhi umpan balik terhadap nada-nada rendah (bass), sedangkan Rb menentukan level umpan balik yang diselenggarakan Ca dan Ra.
Pada gambar di atas diperlihatkan sebuah pre-amp head dengan IC.
Umpan balik diselenggarakan oleh Ca bersama dengan resistor 2M2 dan 1k.
Ca menentukan seberapa besar umpan balik untuk frekwensi-frekwensi tinggi audio diumpan balikkan. Semakin besar kapasitas Ca maka semakin besar pula pengumpan balikkan frekwensi tinggi audio yang dilakukan sehingga berefek semakin besarnya penguatan terhadap frekwensi-frekwensi tinggi audio itu.
Pada gambar selanjutnya adalah pre-amp mic bertransistor dengan umpan balik yang terselenggara oleh Ca, Cb, Ra dan Rb.
Ulasan sebelumnya : Tekhnik Audio, Pre-Amplifier (1) .
Tulisan lain tentang tekhnik audio :
Tone Control .
(Sandi Sb)
Proses pemungutan sinyal dari pick-up oleh pre-amp termasuk hal yang penting karena akan mempengaruhi hasil pengolahan dan penguatan sinyal audio di tahap-tahap berikutnya.
Pada rancangan-rancangan pre-amp standard selalu diupayakan agar pre-amp menguatkan seluruh frekwensi pada spektrum audio dengan penguatan yang sama (kurva penguatannya datar). Namun ada kalanya juga penguatan pada frekwensi-frekwensi tertentu disesuaikan dengan karakteristik pick-up dalam memungut sinyal.
Yang seperti ini biasanya ada pada rancangan-rancangan pre-amp paten dari merk-merk tertentu di mana dalam satu paket sudah ditentukan pula alat pick-upnya dari merk tersebut.
Namun ketika pick-up tidak ditentukan spesifikasinya, rancangan pre-amp biasanya dibuat standard, yaitu dengan penguatan yang (diusahakan) sama pada seluruh frekwensi audio.
Sehubungan dengan hal ini dalam tekhnik audio dikenal istilah 'tanggapan frekwensi' (frequency-response), yaitu karakteristik sebuah rangkaian audio dalam menerima dan menguatkan frekwensi-frekwensi audio.
Dalam rangkaian-rangkaian pre-amp, mengupayakan tanggapan frekwensi yang baik utamanya dilakukan dengan menyelenggarakan untaian umpan balik positif (positive feedback-loop).
Umpan balik positif adalah menginjeksikan sebagian sinyal keluaran yang se-fasa dengan sinyal masukan kepada bagian masukan pre-amp.
Perhatikan gambar berikut :
Tampak pada gambar umpan balik dilakukan oleh untaian Ca bersama Ra dan Rb.
Umpan balik ini diambil dari kolektor transistor kedua yang keluarannya se-fasa dengan masukan transistor pertama, baik pada basis maupun pada emitornya (dalam hal ini umpan balik dimasukkan kepada emitor).
Ca menentukan frekwensi-frekwensi tinggi yang diumpan-balikkan. Semakin besar nilai Ca akan semakin banyak frekwensi tinggi audio yang diumpan-balikkan. Efeknya adalah nada-nada tinggi (treble) akan semakin besar dikuatkan.
Sebaliknya jika Ca dikecilkan hingga nilai tertentu, umpan balik akan terjadi hanya pada frekwensi-frekwensi yang lebih tinggi dan efeknya adalah semakin sedikitnya nada-nada treble yang dikuatkan.
Ra mempengaruhi umpan balik terhadap nada-nada rendah (bass), sedangkan Rb menentukan level umpan balik yang diselenggarakan Ca dan Ra.
Pada gambar di atas diperlihatkan sebuah pre-amp head dengan IC.
Umpan balik diselenggarakan oleh Ca bersama dengan resistor 2M2 dan 1k.
Ca menentukan seberapa besar umpan balik untuk frekwensi-frekwensi tinggi audio diumpan balikkan. Semakin besar kapasitas Ca maka semakin besar pula pengumpan balikkan frekwensi tinggi audio yang dilakukan sehingga berefek semakin besarnya penguatan terhadap frekwensi-frekwensi tinggi audio itu.
Pada gambar selanjutnya adalah pre-amp mic bertransistor dengan umpan balik yang terselenggara oleh Ca, Cb, Ra dan Rb.
Ulasan sebelumnya : Tekhnik Audio, Pre-Amplifier (1) .
Tulisan lain tentang tekhnik audio :
Tone Control .
(Sandi Sb)
Silakan komentar sesuai topik dan sertakan ID yang jelas dengan tidak menyertakan live-link atau spam.