Advertisement
Hoax di dunia elektronik ternyata cukup banyak juga.
Dari dulu hingga sekarang, hoax elektronik sebenarnya tetap ada.
Di masa lalu hoax sering beredar karena munculnya buku-buku pelajaran atau buku-buku kumpulan skema rangkaian elektronik yang tidak dilakukan penelitian terlebih dahulu sebelum pencetakannya.
Di masa sekarang, hoax lebih sering beredar melalui internet. Yang menjadi korban adalah para pelajar, hobbyst dan praktisi elektronika yang masih baru dan belum banyak berpengalaman.
Umumnya, para korban hoax akan mengalami kekecewaan, kerugian materil dan tenaga (karena mempraktekkan hal nihil), hingga yang terberat adalah keputus-asaan dan meninggalkan bidang yang sebelumnya sangat ia sukai.
Mengapa hoax bisa beredar luas?
Hal-hal berikut ini mungkin menjadi penyebabnya.
1.Unsur kesengajaan.
Sebagian orang ada yang sengaja membuat hoax demi sekedar menarik perhatian saja. Mereka memanfaatkan keawaman orang banyak.
Semakin banyak orang tertarik (meskipun sebenarnya terkecoh) akan semakin menguntungkannya.
Tidak sedikit di antara mereka adalah (maaf) para blogger atau para youtuber yang hanya mengejar ranking ‘view‘ semata.
Sebagai contoh misalnya, sebuah tayangan video di mana digambarkan pisang yang ditusuk-tusuk dengan logam (tidak jelas logam apa) sebesar batang lidi lalu bisa menyalakan sebuah LED dengan sangat terang.
Tahukah kita berapakah tegangan DC yang dibutuhkan LED seperti itu agar menyala sangat terang?
Lalu berapakah tegangan DC yang dihasilkan oleh pisang yang ditusuk-tusuk logam kecil tidak jelas itu?
Apakah arus yang dihasilkannya juga sesuai dengan kebutuhan arus LED?
Tayangan itu lebih mirip tayangan sulap daripada tayangan pembelajaran.
2.Unsur ketidak sengajaan.
Sepertinya ini lebih banyak.
Dari dunia percetakan, ada beberapa buku kumpulan rangkaian elektronik (diterbitkan di tahun-tahun lalu) berisi rangkaian-rangkaian yang salah gambar atau salah data. Memang tidak semuanya salah, tetapi yang salah cukup banyak.
Yang salah-salah ini kemudian menjadi hoax.
Salah satu hoax dalam buku pernah dibicarakan juga di sini : Hoax elektronik dalam pelajaran tematik SD
Sementara itu di dunia maya, para blogger banyak ambil peran dalam penyebaran berbagai informasi tentang hal-hal teknis elektronika.
Namun sayangnya, banyak di antara para blogger yang suka ikut-ikutan saja, mengambil dari sumber ambilannya tanpa memperhatikan kebenaran teknisnya.
Lihat saja skema rangkaian elektronik ‘Blazer’ (sebuah power-amplifier berdaya besar) yang sangat populer di berbagai postingan.
Ketika dari sumber ambilannya sudah salah menggambar rangkaiannya, yang lainpun ramai-ramai ikut memposting yang salah itu.
Ketika ada di antara mereka berusaha menggambar ulang, maka gambar ulangnya pun jadi ikut salah pula...
Barangkali memang ada postingan tentang Blazer berikut daftar komponennya yang semuanya valid.
Tetapi yang beredar kebanyakan hanya hoax, tidak akan pernah bisa terpraktekkan.
Hoax yang beredar karena unsur ketidak sengajaan mungkin lebih ringan kesalahannya. Tapi efeknya toh sama saja, orang jadi terkecoh dan kecewa.
Karena itu sebagai bentuk ‘fair’ atas tulisan ini, jika ada postingan di blog ini yang dinilai sebagai hoax, silakan kontak saja agar bisa diperbaiki.
Mudah-mudahan memang bisa diperbaiki atau dihapus jika perlu.
Tapi tentu saja perlu dikedepankan dulu alasan-alasan teknisnya. Itu wajar agar lebih objektif sehingga tidak buru-buru mengatakan hoax karena (misalnya) gagal mempraktekkan lantaran kekurang-telitian atau kesalahan sendiri.
Laporan-laporan dari mayoritas pemirsa akan lebih menjadi sorotan utama.
(Sandi Sb).
Silakan komentar sesuai topik dan sertakan ID yang jelas dengan tidak menyertakan live-link atau spam.