Search
logo blog
Blog Sandi Elektronik
Silahkan pastikan untuk melengkapi kunjungan anda dengan melihat : Daftar Isi.
Terima kasih atas kunjungannya dan semoga bermanfaat

IC Ekivalen, Betulkah Sama Persis?

Advertisement

Di banyak literatur data yang dimiliki oleh para praktisi dan teknisi, disebutkan tentang IC persamaan (ekivalen) atau IC pengganti dari tipe-tipe IC tertentu.
Daftar ‘IC ekivalen’ menjadi rujukan untuk penggantian IC ketika IC yang hendak diganti itu ternyata sulit didapatkan atau tidak tersedia di pasaran.
Betulkah IC yang ekivalen itu memang sama persis?

Dasar-dasar persamaan IC.
Untuk menjadikan sebuah IC dinyatakan sebagai IC ekivalen bagi IC lainnya, umumnya dilihat dari adanya kesamaan-kesamaan sebagai berikut :

1. Kesamaan fungsi
2. Kesamaan bentuk casing/packing
3. Kesamaan susunan pin
4. Kesamaan pemberian suplai tegangan
5. Kesamaan kemampuan daya dan pembebanan
6. Kesamaan skematik (diagram rangkaian)
7. kesamaan nilai-nilai komponen eksternal.

Dari 7 poin kesamaan ini secara mudah dapat saja disimpulkan bahwa (misalnya) IC ‘A’ ternyata sama dengan IC ‘B’ atau IC ‘C’ sama dengan IC ‘D’.
IC ‘A’ adalah ekivalen dengan IC ‘B’ atau IC ‘C’ ekivalen dengan IC ‘D’.

Tetapi ternyata tujuh poin yang disebutkan itu belumlah menjadi jaminan bahwa dua IC memang benar-benar sama.
Sebagai contoh adalah kesamaan-kesamaan yang dimiliki oleh dua IC audio ini : KA2209 dan TDA2822.
Kedua IC ini mempunyai kesamaan sebagaimana disebutkan dari poin 1 sampai dengan 7 di atas.
Perhatikan skema rangkaian kedua IC ini yang dikutip dari lembaran-data mereka masing-masing :

persamaan_ka2209_dan_tda2822

Alhasil, ketika KA2209 dicabut dari rangkaiannya lalu diganti dengan TDA2822 maka rangkaian pun tetap bekerja, seolah tidak ada perbedaan apa-apa.
Betulkah tidak ada perbedaan sama sekali?
Setelah diteliti lebih jauh sebenarnya ada.
Kesensitifan rangkaian ternyata sedikit berkurang dengan pemakaian TDA2822.
KA2209 agaknya lebih sensitif dibanding TDA2822. Ini menunjukkan bahwa TDA2822 tidaklah sama persis dengan KA2209.
Jika dicermati lebih detil maka tampaklah di lembaran-data/datasheet mereka memang ada perbedaan dalam hal Gain (penguatan). Pada mode untai-tertutup (close-loop) penguatan KA2209 adalah sebesar (tipikal) 40dB, sedangkan TDA2822 sedikit lebih rendah, yaitu (tipikal) 39dB.

Contoh lainnya adalah IC KA2201 yang sering juga dikatakan sebagai ekivalen dari TBA820M.
Meskipun bentuk dan skematik keduanya persis sama, tapi ternyata faktor Gain-nya berbeda. KA2201 mempunyai penguatan 36dB jika dipasang resistor ‘feedback‘ (RF) pada input inverting-nya sebesar 120Ω, sedangkan pada TBA820M didapatkan penguatan 34dB.

IC ekivalen satu arah.
Dua contoh di atas, yaitu antara IC KA2209 dengan TDA2822 dan antara KA2201 dengan TBA820M dapat dikatakan sebagai contoh IC-IC ekivalen dua arah (dengan mengabaikan perbedaan faktor penguatan). Artinya, KA2209 dapat diganti dengan TDA2822 atau sebaliknya, TDA2822 dapat diganti dengan KA2209.
Tetapi tidak semua IC yang ekivalen selalu bisa dua arah. Ada juga yang ekivalennya hanya ke satu arah.
Contohnya adalah antara TDA2006 dengan TDA2030.
TDA2030 dapat menggantikan posisi TDA2006 secara utuh. Tetapi TDA2006 tidak bisa menggantikan TDA2030 dari posisinya. TDA2030 mempunyai rating tegangan suplai dan disipasi daya yang lebih tinggi. Apabila pada rangkaian yang diperuntukkan untuk TDA2030 (dengan setting maksimum) dipasang IC TDA2006 maka ia akan lebih cepat panas dan akan lebih mudah rusak.
Contoh lainnya adalah antara TA8227p dengan LA4550.
TA8227p dapat saja menggantikan LA4550, tetapi LA4550 tidak dapat menggantikan TA8227p seutuhnya. Meskipun disipasi daya keduanya sama, TA8227p mempunyai rating tegangan maksimal yang lebih tinggi dan ia lebih teruji dibebani dengan speaker 3Ω. Apabila pada sebuah rangkaian yang diperuntukkan untuk TA8227p dengan beban speaker 3,2Ω dipasang LA4550, maka IC LA4550 tersebut kemungkinan akan lebih cepat panas dan akan lebih mudah rusak.

Dalam banyak kasus, data IC ekivalen memang dapat diandalkan sebagai solusi kebuntuan upaya perbaikan. Namun demikian perlu juga difahami bahwa IC-IC yang ekivalen itu sebenarnya tetap saja mempunyai perbedaan-perbedaan. Skema elektris internal atau nilai-nilai komponen di dalamnya mestilah ada yang berbeda.
Jika perbedaan-perbedaan itu masih dapat ditolerir, tentu ini bukan masalah besar. Hanya perlu ketelitian lebih jauh, apakah ada perbedaan yang mengharuskan dikategorikan sebagai ekivalen satu arah ataukah tidak.

IC ekivalen murni.
Dari beberapa data IC ekivalen, didapati sebagiannya memang mempunyai karakteristik yang benar-benar sama. Setidaknya begitulah keterangan di dalam datasheet yang dikeluarkan oleh produsennya.
Selain dari 7 poin kesamaan yang disebutkan di atas, mereka juga sama dalam hal lainnya seperti faktor penguatan (gain), rating tegangan maksimum, disipasi daya, dan lain-lain.
Mereka dapat saling menggantikan satu sama lain. Mereka inilah IC-IC ekivalen murni.
Contoh IC ekivalen murni adalah sebagaimana antara DBL1032 dengan TDA2005, atau antara TA7280p dengan KIA6280p. Atau antara TL494 dengan A7500.
Kadang memang sulit dipikirkan, dua IC dari produk yang berbeda bisa mempunyai karakteristik yang benar-benar sama.
Apakah IC-IC itu hanya berganti ‘cetakan’?
Bisa jadi ini hanya masalah bisnis...


Tulisan lain sehubungan dengan IC : IC
Operational amplifier : Op-amp
IC timer khusus : 555 .

Enter your email address to get update from Admin .
Print PDF
Next
« Next Post
Previous
Prev Post »

Silakan komentar sesuai topik dan sertakan ID yang jelas dengan tidak menyertakan live-link atau spam.

Contact form

Name

Email *

Message *

Copyright © 2013. Sandi Elektronik - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger