Advertisement
E.J. James dan P.J. Baxandall dari Inggris adalah dua nama legendaris di dalam bidang elektronika audio. Dua konsep yang mereka kemukakan telah menjadi pola klasik dan diterapkan di rangkaian-rangkaian tone-control hi-fi dunia selama lebih dari enam puluh tahun.
E.J. James dan Simple Tone Control Circuit.
E.J. James mempopulerkan tentang pola rangkaian yang kini biasa disebut “tone-control pasif” pada ulasannya : Simple Tone Control Circuit di majalah Wireless World, bulan Februari 1949.
Memang ada kontroversi tentang siapa yang pertama kali mengemukakan tekhnik pengaturan nada seperti ini. Disebut-sebut bahwa seseorang bernama Michael Volkoff dari Belgia telah lebih dahulu merancang pola tersebut sepuluh tahun sebelumnya (1939), namun tidak terdapat naskah yang otentik tentang hal itu darinya. Pada kenyataannya, E.J. James lebih dikenal sebagai pelopor dalam hal tersebut oleh publik karena telah mempublikasikannya dengan naskah yang cukup otentik.
James menggabungkan pengaturan boost dan cut nada-nada rendah (bass) dengan pengaturan boost dan cut nada-nada tinggi (treble) melalui dua fungsi potentiometer, menggantikan fungsi saklar tunggal boost-cut yang telah lebih dulu populer pada waktu itu. Dengan cara ini, pengaturan menjadi lebih linear dan lebih fleksibel.
Gambar (A) memperlihatkan konsep pengaturan gabungan bass dan treble dengan dua potentiometer yang dikemukakan oleh James. Pada gambar (B) diperlihatkan rangkaian tone-control pasif di antara dua bagian penguat tabung trioda.
Perhatikanlah bahwa dua komponen aktif (tabung trioda) di rangkaian itu hanyalah berperan sebagai penguat.
Pada Gambar (C) diperlihatkan penerapan konsep James pada rangkaian tone-control pasif dengan transistor dan IC.
Contoh rangkaian elektronik yang menerapkan tone-control pasif : Tone control stereo 2 transistor .
P.J. Baxandall dan Negative-Feedback Tone Control.
P.J. Baxandall mengembangkan konsep yang telah dikemukakan oleh E.J. James di dalam rangkaian penguat. Ia menggunakan efek umpan balik negatif untuk fungsi cut/peredaman. Hasilnya, tersusunlah apa yang kemudiannya biasa disebut : Tone-control aktif.
Ulasannya yang berjudul : Negative-Feedback Tone Control di majalah Wireles World pada bulan Oktober 1952 telah menarik banyak perhatian.
Ciri khas dari konsep Baxandall adalah selalu mempersyaratkan keterlibatan komponen aktif untuk fungsi boost dan cut dalam pengaturan nada. Keuntungannya adalah boost dan cut bisa dibuat menjadi lebih tajam (10dB atau lebih, tergantung penyetelan penguatan komponen aktif).
Pada gambar (D) diperlihatkan konsep rangkaian tone-control aktif yang telah dikemukakan oleh Baxandall. Gambar (E) memperlihatkan rangkaian tone-control aktif dengan komponen aktif sebuah tabung pentoda.
Perhatikanlah bahwa komponen aktif (tabung pentoda) di rangkaian itu berperan sebagai filter-aktif bagi frekwensi-frekwensi yang disetel oleh dua potentiometer beserta komponen-komponen R dan C di sekitarnya.
Gambar (F) memperlihatkan penerapan konsep Baxandall pada rangkaian tone-control aktif dengan transistor dan IC.
Contoh rangkaian elektronik yang menerapkan tone-control aktif, dapat dilihat pada : Mini hi-fi sederhana ala Eropa .
Silakan komentar sesuai topik dan sertakan ID yang jelas dengan tidak menyertakan live-link atau spam.