Advertisement
AVO-Meter dan penggunaannya
Mengukur nilai resistor
Pengukuran resistansi dalam Ohm ada kalanya diperlukan, misalnya untuk memastikan nilai sebuah resistor yang telah hilang atau pun tidak jelas gelang-gelang warnanya.
Pengukuran resistansi juga diperlukan (misalnya) untuk melihat seberapa besar nilai hambatan sebuah induktor atau kumparan bagi arus DC, atau untuk melihat masih baik atau tidaknya sambungan kontak pada sebuah saklar, atau yang lain-lainnya.
Dalam gambar di atas terlihat barisan-barisan angka untuk pengukuran Ohm (resistansi) adalah yang paling atas di mana angka nol-nya berada di sebelah kanan.
Pada pengukuran Ohm, semakin besar nilai resistansinya maka jarum akan menunjukkan semakin ke kiri, bukan ke kanan sebagaimana pada pengukuran yang lainnya.
Pengaturan offset-nol berfungsi dalam pengukuran Ohm ini.
Contoh pengukuran Ohm :
Sebuah resistor hendak diukur nilai resistansinya dengan AVO meter.
Taruhlah selektor pada posisi yang paling rendah, yaitu Ohm X1. Atur offset-nol hingga jarum berada tepat di titik angka nol di sebelah kanan. Setelah itu tempelkan kedua tuas AVO meter kepada kedua kaki resistor masing-masing (boleh terbalik-balik).
Jika jarum tidak bergerak dari angka nol atau bergerak sangat sedikit, ulangi pengukuran dengan menaikkan jangkah pengukuran melalui reposisi selektor ke X10, X100 atau X1k secara bertahap hingga pengukuran menunjukkan hasil yang lebih jelas.
Perlu diingat bahwa setiap kali merubah posisi selektor, offset-nol perlu diatur ulang. Dan juga perlu diingat bahwa ketika mengukur sebuah resistor (terutama yang bernilai Ohm besar) tangan tidak boleh menyentuh kedua ujung tuas tester karena akan mengakibatkan kesalahan pengukuran, sebab resistansi kulit pada tubuh akan ikut terukur.
Jika hanya satu tuas tester yang tersentuh tangan maka ini masih diperbolehkan.
Misalkan hasil pengukuran menunjukkan titik angka 10 sedangkan posisi selektor berada pada X1 maka nilai resistor tersebut adalah 10 Ohm. Jika posisi selektor adalah X10, maka berarti resistor tersebut bernilai 100 Ohm (yaitu 10 dikalikan 10), jika pada posisi selektor X100 maka berarti resistor itu bernilai 1000 Ohm (10 dikalikan 100 = 1 kOhm) dan jika pada posisi selektor X1k maka berarti resistor itu bernilai 10 kOhm.
Untuk memastikan ketepatan pengukuran, gunakanlah cermin ketepatan yang ada pada papan angka pembacaan.
Caranya adalah dengan mengambil posisi lihat sehingga jarum penunjuk menyatu dengan bayangannya pada cermin, dan lalu bacalah hasil penunjukkannya.
Dalam pengukuran terhadap resistor-resistor bernilai Ohm standard, sebaiknya telah diketahui terlebih dahulu nilai-nilai Ohm standard tersebut, agar kesimpulan hasil pengukuran tidak melenceng.
Sebagai contoh, bisa saja seseorang menyatakan bahwa resistor yang telah diukurnya adalah bernilai 7 Ohm, padahal tidak ada resistor standard yang bernilai 7 Ohm, yang ada adalah 6,8 Ohm...
Tulisan lain terkait :
Resistor .
(Sandi Sb)
Silakan komentar sesuai topik dan sertakan ID yang jelas dengan tidak menyertakan live-link atau spam.