Search
logo blog
Blog Sandi Elektronik
Silahkan pastikan untuk melengkapi kunjungan anda dengan melihat : Daftar Isi.
Terima kasih atas kunjungannya dan semoga bermanfaat

Pengontrol Panas Dengan Transistor

Advertisement

Pengontrol Panas Bertransistor

Inilah rangkaian thermostat (pengontrol panas) yang praktis untuk berbagai keperluan.
Kontak pada relay akan memutuskan hubungan ketika suhu mencapai panas pada titik tertentu (sesuai pengaturan), dan akan menyambungkan kembali ketika suhu berada di bawah itu secara otomatis.

rangkaian_thermostat

Pada gambar tampak skema rangkaian pengontrol panas beserta power-supply nya.
Rangkaian ini mudah dibuat dan komponen-komponen aktif utamanya semua menggunakan transistor, tidak melibatkan IC.
Transistor-transistor yang digunakan pun tergolong umum, relatif mudah ditemui di pasaran.

Daftar komponen pengontrol panas dengan transistor :
R1 = 2k2
R2 = 1k2
R3 = 330k
R4 = 3k3
R5, R7 = 4k7
R6 = 6k8
NTC = 1,7k atau ekivalen
C1 = 1uF/50V
C3 = 100uF/25V
C4 = 2200uF/25V
D1 = 1N4148
D2...D5 = 1N4002
T1 = BC548
T2 = BC557
T3 = FCS9012
Ry = Relay 12V, 5 pin
Trf1 = Trafo 0-12V, 350mA
Sw1 = switch togle (on-off).

Emitor T1 disetel tegangannya oleh R4 dan R5 yang membentuk pembagi tegangan. Besar tegangan ini adalah :

VR4 = (R4 / R5+R4) x V+

T1 akan aktif jika tegangan pada basisnya mencapai 0,6 + VR4 dan ini terjadi jika suhu yang dideteksi NTC di bawah ambang batas yang menyebabkan nilai resistansi NTC besar, tegangan padanya pun besar dan mempengaruhi besarnya tegangan basis T1.
Aktifnya T1 akan mengaktifkan T2 dan T3 serta menggerakkan relay untuk menyambungkan hubungan ‘contact’. Ketika suhu semakin panas, nilai resistansi NTC akan merosot dan akan menurunkan tegangan basis T1 hingga di bawah 0,6 + VR4 dan T1 menjadi tidak aktif, begitupun T2 dan T3.
Akibatnya relay akan OFF dan memutus hubungan contact.

VR (variable resistor) bisa berupa potentiometer atau trimpot yang disetel untuk menentukan ambang batas suhu di mana relay kembali OFF.
Power-supply yang diterakan secara praktis sudah mencukupi kebutuhan. Tetapi jika ingin lebih baik dapat menggunakan sebuah DC regulator sehingga diperoleh tegangan suplai yang stabil, supaya kinerja rangkaian tidak dipengaruhi turun-naiknya voltase pada jaringan listrik AC. Rangkaian masih bisa bekerja dengan baik pada tegangan supply 6 – 9V.
Apabila rangkaian hendak digunakan dengan supply tegangan di bawah 12V, tentu saja keperluan relay harus disesuaikan dengan tegangan suplai.
Tentang relay yang digunakan, silakan lihat dalam : Relay .

Rangkaian ini pernah dicoba untuk menyalakan dan mematikan lampu bohlam (bulp) secara otomatis pada kotak penetas telur ayam. Akan tetapi sayangnya perubahan suhu pada kotak penetas telur itu sangatlah sempit.
Rangkaian harus menghidupkan lampu apabila suhu ruangan di dalam kotak berada di bawah 38ºC dan harus mematikan lampu ketika suhu mencapai 38ºC (terukur dengan thermometer yang berada di dalam kotak).
Ketika suhu berada di antara 36 dan 38ºC lampu mati-hidup dalam waktu yang sangat berdekatan. Lampu menjadi berkedip-kedip.
Masalah ini kemudian bisa diatasi dengan membesarkan nilai C1 menjadi 220µF namun penyetelan VR (trimpot) menjadi lebih sulit. Karena itu penyetelannya hanya dilakukan satu kali saja, caranya adalah dengan tetap memasang C1 senilai 1µF/50V, kemudian dilakukan penyetelan.
Rangkaian dihidupkan agar lampu juga ikut menyala, kemudian tunggu hingga suhu meningkat sedikit demi sedikit (terlihat pada angka thermometer).
Pada saat suhu mendekati 38ºC segera setel VR agar lampu padam.
Selesailah penyetelan.
Setelah itu rangkaian dimatikan dan C1 diganti dengan elco 220µF/10V. Boleh saja C1 diganti dengan elco hingga ukuran 1000µF/10V.
Perlu diketahui bahwa elco yang digunakan di sini haruslah elco dengan tingkat bocoran yang paling kecil agar tidak terjadi permasalahan melencengnya hasil penyetelan.
Penyambungan antara NTC dan rangkaian sebaiknya menggunakan kabel ‘coax’ agar T1 secara maksimal tidak memungut dengung dari luar.
Pengontrol suhu kini siap beroperasi bersama kotak penetas telur. Kalaupun lampu mati dan hidup secara bergantian, tidak apa-apa.
Itu normal saja.

kotak_penetas_telur_elektronik

Berikut ini disertakan pola layout PCB-nya agar pembuatan lebih mudah.

pcb_thermostat_bertransistor

Gambar layout PCB adalah dalam tampak bawah terbalik, dan gambar tata-letak komponen adalah dalam tampak atas.
File gambar aslinya (dalam ukuran aktual) dapat diunduh di sini : Gambar PCB thermostat transistor .

Enter your email address to get update from Admin .
Print PDF
Next
« Next Post
Previous
Prev Post »

Silakan komentar sesuai topik dan sertakan ID yang jelas dengan tidak menyertakan live-link atau spam.

Contact form

Name

Email *

Message *

Copyright © 2013. Sandi Elektronik - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger