Advertisement
IC ini saya temukan menempel di beberapa papan PCB charger “desktop” atau charger “kodok” yang sudah tidak berfungsi. Samar-samar di body-nya tertulis : 3582DA.
Ketika ditelusuri, ada beberapa lembaran data yang membeberkan tentang 3582DA, yaitu : HT3582DA dari Hotchip, MT3582DA dari Moltek, dan TC3582DA dari Shenzen Fuman Electronics.
Semuanya identik, dan merupakan IC charger-controller untuk baterai Li-ion 3,7V (baterai HP, dll).
IC ini cukup unik, dapat memberikan arus pengisian tipikal 300mA (max. 350mA) kepada baterai dengan tegangan charge 4,23V (max. 4,30V), sehingga relatif aman untuk digunakan oleh berbagai macam baterai Lithium-ion 3,7V.
Ada 3 LED indikator dalam rangkaian IC ini, yaitu indikator power-on (Led1), indikator charge/sedang melakukan pengisian (Led2), dan indikator full-charge/baterai sudah terisi penuh (Led3).
Meskipun rangkaiannya sederhana, tapi fungsinya sepertinya cukup lengkap juga.
Hmm...
Inilah dia diagram skematiknya :
C1 = 220µF/16V
C2, C3 = 104 (keramik)
Led1, Led2, Led3 = LED indikator (miniatur)
IC = HT3582DA atau MT3582DA atau TC3582DA
V+ = 5V...8V
Tegangan input untuk rangkaian bisa berupa tegangan DC antara 5...8V. Tegangan outputnya adalah tegangan charger sebesar 4,23V (tipikal). Potential positif diambil dari pin 7 IC, sedangkan potential negatifnya diambil dari pin 1.
Saya coba berikan tegangan +5V dari komputer dengan memasang jack USB (male) lalu mencolokkannya ke soket USB di PC/komputer, ternyata rangkaian bisa bekerja.
Ketika jack USB saya coba sambungkan dengan sebuah charger perangkat seluler yang umum, rangkaian juga bisa bekerja. Setelah itu saya coba berikan tegangan 6V tanpa peregulasian dengan skematik sebagai berikut ini :
Trf1 adalah trafo 6V-CT-6V, 1A.
Tegangan maksimal dari rangkaian ini berkisar 8V.
Ternyata rangkaian 3582DA bekerja dengan baik juga, mampu melakukan charge sebuah baterai HP hingga penuh. Segera saja saya bereskan dan rapikan.
Nah...jadilah charger baterai Li-ion 3,7V sederhana buatan sendiri. Mungkin akan dipakai untuk charge lampu senter atau lampu emergensi buatan sendiri juga yang menggunakan baterai 3,7V. Atau mungkin juga akan dipakai sebagai unit charger untuk baterai 18650
Ketika rangkaian dihidupkan, Led1 menyala, pertanda bahwa power telah ON dan siap digunakan. Manakala tegangan outputnya mulai dihubungkan ke terminal + (positif) dan – (negatif) baterai, pengisian pun dimulai, Led2 lalu menyala.
Pengisian memakan waktu beberapa lama, tergantung kondisi kosong baterai dan kapasitet baterai (dalam mAH). Ketika baterai telah terisi penuh, Led3 menyala.
Apabila baterai telah penuh, peran rangkaian hanyalah sekedar menjaga agar tegangan baterai tidak kembali drop.
Dengan charger seperti ini, tentu tidak perlu khawatir baterai akan rusak meskipun diisi hingga seharian atau lebih, karena secara otomatis rangkaian akan mengurangi arus pengisian dan memberikan tanda dengan menyalanya Led3.
Hmm....
Menarik juga ya.
2 comments
Untuk di jadikan indikator carger accu apakah bisa .??
BalasSecara langsung tidak bisa, terlalu jauh perbedaan tegangannya. Perlu rangkaian tambahan khusus, perlu dirancang dulu.
BalasSilakan komentar sesuai topik dan sertakan ID yang jelas dengan tidak menyertakan live-link atau spam.