Search
logo blog
Blog Sandi Elektronik
Silahkan pastikan untuk melengkapi kunjungan anda dengan melihat : Daftar Isi.
Terima kasih atas kunjungannya dan semoga bermanfaat

Tone-Control LM301

Advertisement

Pola rangkaian semisal pernah populer menggunakan IC op-amp low-noise RC4739 yang sudah sejak lama tidak beredar lagi. Orang lalu mencoba dengan berbagai macam IC pengganti, dan salah-satunya adalah rancangan dengan LM301 ini.
Rangkaian ini sudah saya coba dan cukup baik sebagai tone control standar untuk amplifier rumahan 20-40W. Secara praktis, hasilnya tidak jauh berbeda dengan rangkaian sebelumnya yang menggunakan RC4739, meskipun LM301 secara spesifik memang bukanlah IC ekivalen dari RC4739.

lm301_tone_control_schematic


Gambar memperlihatkan skematik diagram tone-control dengan LM301 untuk satu kanal.
Daftar komponen :
R1 = 1k
R2 = 270k
R3 = 2k2
R4,R6,R7,R8,R9,R15 = 10k
R5 = 2k7
R10 = 3k3
R11 = 56k
R12 = 5k6
R13 = 470Ω
R14 = 330Ω
R17 = 8k2
VR1 = potentiometer 50k stereo
VR2 = potentiometer 50k mono
VR3,VR4 = potentiometer 100k stereo
C1 = 4,7µF/25V
C2,C3,C9 = 33µF/25V
C4,C5 = 333 (mika/milar/MKT)
C6,C7 = 332 (milar/MKT)
C8 = 33pF (keramik)
C10 = 102 (mika/milar/MKT)
C11 = 823 (mika/milar/MKT)
T1,T2 = 9015 atau BC559 *
IC1 = LM301 *

*Keterangan komponen :
Dari semua kondensator non-polaritas, hanya C8 yang menggunakan kondensator keramik.
IC1 bisa menggunakan keluarga LM301 lainnya seperti LM101 atau LM201.
Untuk T1 dan T2 bisa menggunakan FCS9015 atau BC559, namun perlu diperhatikan susunan pin/kaki elektroda transistor-transistor tersebut, keduanya berbeda. Lihat dalam ulasan : Transistor Bipolar

Penjelasan rangkaian.
T2 berfungsi sebagai buffer, untuk menyesuaikan sinyal audio yang masuk dengan impedansi masukan rangkaian IC. Pengatur volume ditaruh di jalur input, cara ini lebih dapat menjamin agar tidak terjadi overload pada jalur input jika sinyal masukan terlalu kuat.
Sw1, C10, C11 dan R17 dipasang sebagai tambahan efek “loudness” jika digunakan potentiometer CT (center-tap). Jika digunakan potentiometer stereo biasa, tidak terlalu masalah komponen-komponen untuk loudness itu ditiadakan. Efek loudness masih bisa diraih dengan pengaturan bass dan treble lebih jauh.
T1 berfungsi sebagai sumber arus bagi T2. Cara seperti ini menghasilkan ‘perlawanan’ tinggi bagi sinyal ac audio yang muncul di emitor T2, hasilnya lebih baik daripada sekedar memasang sebuah resistor di emitor T2.
Sinyal yang disangga oleh T2 memang tidak mengalami penguatan, tetapi utuh pada semua bagian frekwensi audio. Kopel sinyal lalu dilakukan oleh dua elco seri sedemikian rupa, sebagaimana dijabarkan dalam : Memungsikan Kondensator Biasa Menjadi Kondensator Non-Polar

Sinyal kemudian diumpankan ke input inverting IC1 yang berperan sebagai tone-control aktif type “Baxandall”. Lihat uraian tentang ini dalam : Konsep E.J.James dan P.J.Baxandall Dalam Pengaturan Nada Audio.

Dalam banyak penggunaan untuk power-amplifier berdaya kecil, bisa saja rangkaian ini dinilai terlalu peka, maka R14 dapat diganti dengan resistor 3k3 atau lebih besar dari itu.
Untuk power-supply, bisa digunakan rangkaian berikut ini :

suplai_tegangan_tone_control_lm301


Di sebagian tempat zener 13V ada tersedia, namun jika tidak maka boleh saja diganti dengan Zener 12V.
Apabila digunakan LM101 atau LM201 sebagai IC1, maka Zener 12V boleh diganti dengan Zener 15V.

Sampai di sini, usailah uraian Tone-Control LM301
Sayang sekali, saya belum membuatkan layout PCB-nya secara khusus...


Enter your email address to get update from Admin .
Print PDF
Next
« Next Post
Previous
Prev Post »

1 komentar:

Bagus nih!

Balas

Silakan komentar sesuai topik dan sertakan ID yang jelas dengan tidak menyertakan live-link atau spam.

Contact form

Name

Email *

Message *

Copyright © 2013. Sandi Elektronik - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger