Search
logo blog
Blog Sandi Elektronik
Silahkan pastikan untuk melengkapi kunjungan anda dengan melihat : Daftar Isi.
Terima kasih atas kunjungannya dan semoga bermanfaat

Perbaikan TV kerusakan layar blank merah

Advertisement

tv blank merah
Kerusakan TV dengan layar blank merah (terang) disertai garis-garis putih tipis adakalanya dijumpai pada TV sistem CRT, apapun merek TV-nya.
Apa penyebabnya dan bagaimana cara pengecekannya untuk mendapatkan kesimpulan yang tepat, berikut ini sekilas ulasannya.

Layar blank merah terang biasa terjadi jika ada hubung-singkat (short) di katoda warna merah (RK) pada tabung layar CRT.
Yang sering merepotkan adalah bahwa kerusakan seperti ini kadang terlihat hanya sewaktu-waktu saja, tidak seterusnya meskipun di banyak kasus juga tampak seterusnya.
Setiap katoda selalu mempunyai potensial yang tinggi, yaitu sekitar 100V atau lebih. Apabila potential ini mengalami short ke potential ground, maka elektron-elektron yang ditembakkan dari katoda ke anoda di dalam tabung CRT akan melebihi ketentuan sehingga energi EHT yang diberikan ke anoda dari trafo fly-back praktis hanya terlimpahkan ke sini, warna tampilan pada layar pun jadi didominasi oleh warna dari katoda yang mengalami short ini saja (merah).
Short katoda merah sering terjadi ke potential ground dari heater di mana salah satu pin/terminal heater memang selalu dihubungkan ke ground sedangkan heater itu sendiri mempunyai resistansi yang cukup rendah.
Mengapa hanya warna merah dan bukan biru atau hijau?
Kenyatannya konstruksi standar elemen-elemen di dalam leher tabung layar CRT tersusun sedemikian rupa sehingga katoda warna merah adalah yang terletak pada posisi paling kritis terhadap heater dibandingkan dengan dua katoda warna yang lainnya. Ketika terhadi short antara elemen heater dengan pelat katoda warna oleh suatu sebab, maka yang paling mungkin adalah short dengan katoda warna merah.

Untuk memastikan bahwa memang ini yang terjadi, perlu dilakukan pengecekan terlebih dahulu sebagai berikut :

Temukan transistor video-output untuk warna merah, letaknya di PCB yang menempel pada ujung leher CRT (PCB RGB).
Cabut transistor video-output tersebut dan lakukan pengetesan. Bagi yang belum mengerti cara pengetesan transistor dapat mengikuti ulasannya dalam : Pengetesan transistor NPN .

Antara kaki elektroda kolektor-emitor dan emitor-kolektor perlu juga ditest dengan menggunakan Ohm-meter x100k. Jika jarum tester bergerak meskipun sedikit saja, pertanda bahwa transistor kemungkinan sudah kurang baik. Bisa jadi transistor itulah penyebab layar menjadi blank merah. Transistor perlu dicoba untuk diganti.
Apabila transistor ternyata masih baik, gunakan Ohm-meter x10 untuk mengukur resistansi antara titik solderan RK dengan ground. Jika terlihat jarum tester bergerak bebas ke kanan (menunjukkan nol Volt atau mendekati nol Volt) maka ini menandakan memang telah terjadi short antara RK dengan ground.

Bagaimana jika transistornya ternyata masih baik dan tidak terukur adanya short antara RK dengan ground?

Hidupkan TV dan check tegangan antara basis transistor video-output merah dengan ground menggunakan tester (Avo-meter) pada posisi DCV10. Tegangan harus ada sekitar 2,5V atau kurang.
Jika tegangan terlalu tinggi (misalnya 5-6V), maka bisa jadi kerusakan berasal dari IC chroma di mana output warna merahnya yang terhubung dengan basis transistor mengeluarkan tegangan lebih. Namun yang seperti ini sangat jarang terjadi.
Apabila tegangan pada basis transistor normal, perlu di-check tegangan antara RK dengan ground menggunakan tester pada posisi DCV 250. Jika tegangan terukur 100V atau lebih, berarti CRT sedang dalam keadaan baik, gambar pasti terlihat normal saja. Hal yang seperti ini sering terjadi jika kerusakan layar blank merah hanya sewaktu-waktu saja.
Hidupkan terus TV hingga datang saatnya layar menjadi blank merah. Apabila layar sudah mulai blank merah, ukur tegangan antara RK dengan ground, pasti tegangannya menjadi sangat merosot bahkan nyaris nol.
Sementara TV tetap hidup, segera sudahi pengukuran tegangan dan lalu pindahkan posisi tester ke Ohmx10.
Matikan TV dan setelah itu dengan segera ukur resistansi antara RK dengan ground. Jika terlihat jarum tester bergerak bebas ke kanan maka sudah dapat dipastikan bahwa RK telah short dengan ground. Tabung CRT seharusnya diganti saja jika memungkinkan.
Namun jika dianggap sulit atau (mungkin) terlalu mahal, masih ada cara agar tabung CRT yang sudah mengalami short itu tetap dapat menampilkan gambar. Caranya adalah sebagai berikut :

Lihat kepada PCB yang menempel di leher tabung CRT di mana soket pin-pin CRT tersolderkan, temukan dua titik solderan yang terhubung dengan elemen heater. Yang satu biasanya bertulisan kecil dengan inisial “h” dan satunya lagi terhubung ke ground.
Putuskan jalur yang menghubung kepada kedua titik solderan itu sehingga heater kini tidak tersambung ke manapun.
Pastikan bahwa memang itulah kedua titik solderan pin heater dengan melakukan pengetesan menggunakan Ohm x1 atau Ohm x10. Akan tampak resistansi yang kecil.

Sementara itu buatlah gulungan eksternal pada bagian ferit trafo fly-back menggunakan kabel kecil, yang terbaik adalah kabel kecil berisi tunggal (bukan yang berisi serabut). Arah lilitannya boleh dari mana saja, lihat gambar berikut ini :

external heater-coil

Mulailah dengan tiga lilitan terlebih dahulu, setelah itu hidupkan TV.
Ukur tegangan di antara ujung-ujung kabel yang dililitkan itu dengan tester pada posisi ACV10. Tegangan harus menunjukkan angka sekitar 4,2 sampai 4,5V.
Apabila ternyata tegangan terlalu kecil maka tambahlah lilitannya, apabila terlalu besar maka kurangi lilitannya. Menambah dan mengurangi lilitan di sini bisa satu lilitan atau pun setengah lilitan. Angka tegangan perlu didapatkan dengan tepat, tidak boleh terlalu kecil dan tidak boleh terlalu besar. Setiap kali menambah atau mengurangi lilitan TV harus dimatikan terlebih dahulu.
Apabila tegangan yang diinginkan sudah didapat, patenkan gulungan eksternal itu dengan memberinya sedikit “lem bakar” sebagaimana tampak pada gambar di atas.
Setelah itu kedua ujung kabel gulungan disambungkan kepada dua titik solderan heater.

modifikasi rgb pcb

Setelah semuanya selesai, tinggallah melakukan pengetesan dengan menghidupkan TV dan melihat gambarnya.

Dengan cara seperti itu, meskipun katoda merah dengan heater telah short, gambar masih tetap bisa ditampilkan normal, hanya kadang sedikit ada flicker sesaat yang tidak terlalu mengganggu.
Cara ini telah saya gunakan bertahun-tahun dengan sedikit keluhan kegagalan.
Ini masih lebih baik daripada mengambil resiko yang lebih besar dengan mengganti tabung layar TV.
Dan saya percaya ini juga masih lebih baik untuk dilakukan sebelum menetapkan tabung layar TV sebagai “sampah beling” yang tak berguna.


(Sandi Sb)


Pebaikan kerusakan TV lainnya :
Kerusakan TV dengan Power-regulator STRS6707
Kerusakan power-regulator Sharp 51V20MS .

Enter your email address to get update from Admin .
Print PDF
Next
« Next Post
Previous
Prev Post »

2 komentar

Assalamu'alaikum bang sy dari sulteng.. Kalo untuk membuat tegangan (+)14volt dc dengan melilitkan kabel pada inti ferit fbt itu apa salah satu ujung kabel lilitan harus terhubung ke ground (gnd) atau gimana ? Msh agak bingung dgn ini. Di tnggu jwabnya bang..kalo smpat bisa tolong sms kan ke sy di 081341758189 jazakillahu khair.

Balas

Tegangan 14V yg diinginkan itu tentu ada peruntukannya, misalnya untuk suplai rangkaian audio. Nah, salah satu ujung lilitan yg dibuat itu dihubungkan ke ground rangkaian audio tsb.

Balas

Silakan komentar sesuai topik dan sertakan ID yang jelas dengan tidak menyertakan live-link atau spam.

Contact form

Name

Email *

Message *

Copyright © 2013. Sandi Elektronik - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger