Search
logo blog
Blog Sandi Elektronik
Silahkan pastikan untuk melengkapi kunjungan anda dengan melihat : Daftar Isi.
Terima kasih atas kunjungannya dan semoga bermanfaat

Penjebak maling sepeda motor Yamaha-Suzuki

Advertisement

anti maling yamaha suzuki
Rangkaian elektronik untuk menjebak maling sepeda motor Yamaha dan Suzuki.

Rangkaian ini khusus untuk sepeda motor Yamaha dan Suzuki, untuk Honda telah diulas pada tulisan sebelumnya : Penjebak maling sepeda motor Honda .

Sebagaimana rangkaian anti maling yang telah disajikan sebelumnya, rangkaian ini sama saja karena pada prinsipnya kelistrikan kendaraan sepeda motor adalah serupa. Apabila kunci kontak sepeda-motor ada yang meng-ON-kan sedangkan rangkaian dalam keadaan diaktifkan maka semua seperti biasa saja, mesin dapat dihidupkan dan motor dapat langsung dijalankan. Tetapi itu hanya berlangsung selama beberapa detik (mungkin sepeda-motor baru dibawa pergi beberapa meter saja) mesin kemudian mendadak mati dan tidak bisa di-starter lagi. Berbarengan dengan itu klakson akan terus berbunyi.

Di sini hanya ditambahkan satu relay lagi yang khusus difungsikan untuk membunyikan alarm klakson.
Hal ini karena sistem pembunyian klakson pada sepeda-motor Yamaha dan Suzuki berbeda dengan yang ada pada Honda sebagaimana yang telah diulas pada tulisan sebelumnya.
Mengenai cara kerja rangkaian ini telah dijelaskan detil pada tulisan sebelumnya tentang menjebak maling sepeda motor Honda. Bagi yang belum mengikutinya disarankan untuk mengikuti ulasan tersebut terlebih dahulu untuk kemudian mengikuti ulasan yang kedua ini.
Di dalam tulisan ini hanya akan ditambahkan sedikit keterangan tentang fungsi relay tambahannya serta pemasangan sambungan kabel C rangkaian yang agak berbeda dari sebelumnya.

antitheft for yamaha-suzuki

Daftar komponen :
R1 = 47k
R2 = 19k (18k dan 1k disambung seri)
R3 = 10k
R4, R5 = 1k5
R6 = 33Ω
C1 = 220µF/16V
D1, D3 = 1N4148
D2 = 1N4002
Dz1 = Zener 5V1
T1 = C1815
T2 = FCS9012
Ry1 = Relay 12V coil, 5 pin (standard)
Ry2 = Relay 12V coil, 8 pin (Omron MY2J atau yang sejenis)

Pada gambar di atas tampak penambahan relay Ry1 pada rangkaian. Relay ini berfungsi membunyikan klakson apabila pewaktuan timer telah mencapai limitnya.
Jika kontak relay Ry2 telah berpindah ke posisi 2-3 maka coil Ry1 akan mendapatkan tegangan positif 12V dari aki/baterai. Ry1 pun terenergi dan kontaknya berpindah ke posisi 2-3.
Pin 2 dari Ry1 terhubung ke terminal negatif klakson, sedangkan pin 3 Ry1 terhubung ke ground. Dengan demikian negatif klakson menjadi di-ground-kan dan klakson pun berbunyi.
Untuk Ry1 ini tidaklah terlalu kritis. Namun untuk menghindari kegagalan, sebaiknya Ry1 adalah juga relay dengan kwalitas kontak yang baik.

Pemasangan.
Mengenai pemasangan sambungan kabel A, B dan Gnd telah dijelaskan pada tulisan sebelumnya tentang menjebak maling sepeda motor Honda. Silahkan merujuk kepada tulisan tersebut.
Untuk pemasangan sambungan kabel C langkahnya adalah sebagai berikut :

Dalam keadaan kunci kontak “off”, cabut dua kabel konektor klakson (horn) tetapi ingatlah posisi semula.
Gunakan AVO-meter pada posisi Ohm X1 dan tentukan manakah dari kedua kabel itu yang apabila tombol klakson dipijit ia terhubung ke ground/body motor (jarum AVO-meter bergerak ke arah nol Ohm). Sambungkanlah kabel C dari rangkaian ke kabel tersebut tanpa harus memutusnya (ditumpangkan saja) lalu pasang kembali kedua kabel konektor itu ke terminal klakson sebagaimana posisi semula.
Setelah selesai dipasang kembali, putuskanlah kabel klakson yang tidak disambungkan kabel C rangkaian kepadanya sekira satu jengkal dari klakson. Setelah putus, sambungkan/gabungkan kabel hasil pemutusan yang konektornya masih menempel di klakson dengan kabel A rangkaian. Gunakan kabel tambahan ekstra yang cukup jika kabel putusan itu terlalu pendek untuk bisa digabungkan dengan kabel A rangkaian.
Setelah kedua kabel itu tergabung, sambungkan keduanya ke output kunci-kontak sebagaimana cara penyambungan kabel A rangkaian yang telah diterangkan pada tulisan sebelumnya.
Adapun kabel putusan yang satunya lagi dibiarkan saja terjuntai (tidak disambungkan ke manapun) tetapi hendaknya diisolasi dengan baik dan dirapikan agar ujungnya yang agak terkelupas tidak akan kontak dengan bagian lain sehingga dapat menimbulkan terjadinya hubung singkat.

Penutup.
Rangkaian ini juga telah dicoba dan beroperasi dengan baik tanpa mengganggu fungsi kelistrikan kendaraan lainnya. Rangkaian ini tidak akan menarik arus meskipun saklar Sw1 di-on-kan, karena itu tidak perlu khawatir aki/baterai akan menjadi drop ketika motor ditinggal lama dalam keadaan Sw1 on.
Biaya pembuatan rangkaian ini juga sangat murah, masih jauh lebih murah dibanding harga kendaraan yang puluhan-juta rupiah itu jika hilang...

(Sandi Sb)

Enter your email address to get update from Admin .
Print PDF
Next
« Next Post
Previous
Prev Post »

4 komentar

komponen DZ1 & D3 Pake Apa..?

Balas

Ada kesalahan penulisan komponen. Yang benar :
D1, D3 = dioda 1N4148
D2 = 1N4002
Dz1 = dioda zener 5V1
Terima-kasih sudah diingatkan ya.

Balas

Maap...menurut saya penomeran Relay-2
Terkait penjelasan cara kerja rangkaian, seharusnya kaki Relay-2 nmr 1 menjadi nmr 3 dan juga sebaliknya, karena jika kontak Relay-2 pd posisi 2-3,justru Relay-1 tdk mendapat catuan positif (tdk aktif).

Balas

Saya perjelas cara kerjanya :
Jika Sw1 di-off-kan, Ry2 terenergi dari aki melalui output kunci kontak (sambungan A) sehingga kontak Ry2 adalah : 2-3. Motor pun bisa dihidupkan seterusnya karena suplai kelistrikan motor (sambungan B) mendapatkan tegangan dari aki via kontak 2-3 Ry2, R6-D2, saklar Sw1 (sambungan pada posisi off) dan output kunci kontak.
Jika Sw1 di-on-kan dan kunci kontak dihidupkan (sambungan A mendapatkan tegangan dari aki), Ry2 terenergi dari rangkaian timer dan motor pun tetap bisa dihidupkan karena sambungan B dapat suplai tegangan dari aki melalui kontak 2-3 Ry2, emitor-kolektor T3, dan saklar Sw1 (sambungan pada posisi On) dan output kunci kontak.
Tapi keadaan itu hanya berlangsung beberapa detik sejak timer mulai menghitung. Ketika waktunya habis, Ry2 tidak terenergi lagi, sehingga kontaknya berpindah ke 2-1, maka sambungan B terputus, motor tidak bisa dihidupkan. Bersamaan dengan itu, kontak 2-1 Ry2 menyebabkan Ry1 jadi terenergi sehingga sambungan negatif klakson (sambungan C) dihubungkan ke ground oleh kontak 2-3 Ry1. Klakson pun jadi bunyi terus....
Klakson baru bisa dimatikan jika kunci kontak motor dimatikan atau Sw1 (yang letaknya dibuat tersembunyi) di-off-kan....
Mudah2an jelas. Silakan dicoba dulu dengan sambungan2 yang benar, nanti akan semakin jelas...
Terima kasih.

Balas

Silakan komentar sesuai topik dan sertakan ID yang jelas dengan tidak menyertakan live-link atau spam.

Contact form

Name

Email *

Message *

Copyright © 2013. Sandi Elektronik - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger