Search
logo blog
Blog Sandi Elektronik
Silahkan pastikan untuk melengkapi kunjungan anda dengan melihat : Daftar Isi.
Terima kasih atas kunjungannya dan semoga bermanfaat

Fuse Elektronik

Advertisement

electronic fuse
Fuse elektronik adalah sekering pemutus otomatis yang bekerja secara elektronik.
Ia akan memutuskan aliran arus listrik jika terjadi pembebanan lebih (overload) atau jika terjadi hubung-singkat pada power-supply (catu-daya).
Sekering di sini khusus untuk tegangan DC 12V dan dapat digunakan sebagai pengganti sekering kecil konvensional untuk penggunaan aki/baterai 12V, atau untuk digandengkan dengan rangkaian DC regulator.
Fuse elektronik adalah pengembangan dari yang pernah diulas sebelumnya dalam : Relay Pemutus Arus Ketika Terjadi Hubung Singkat .

Namun di sini setelan arus bisa lebih besar, lebih variatif dan dapat ditentukan sendiri pada berapa Ampere sekering harus memutus arus.

Pemikiran untuk membuat fuse elektronik diawali ketika pengujian-pengujian berbagai peralatan elektronik dengan menggunakan power-supply DC regulator sering di luar perhitungan. Suatu perangkat elektronik atau suatu rangkaian yang baru saja selesai dibuat adakalanya ternyata mengalami kerusakan sehingga membebani power-supply secara berlebihan. Sekering pun putus.
Alangkah membosankannya ketika hal itu terjadi berkali-kali, maka berkali-kali pula harus mengganti sekering. Tetapi jika sekering tidak diganti sebagaimana mestinya, power-supply akan terancam rusak.
Dengan fuse elektronik semua menjadi mudah.
Apabila terjadi hubung singkat atau pembebanan lebih pada power-supply, fuse elektronik akan memutuskannya. Untuk me-reset (menyambungkannya kembali) cukup dengan mematikan power-supply lalu menghidupkannya kembali.

Pemikiran teknis yang cukup penting dalam merancang fuse elektronik DC adalah bagaimana agar ia dapat berfungsi dengan baik tanpa harus mengambil porsi tegangan yang berarti. Hal ini karena tegangan DC umumnya berlevel rendah.
Karena itu rancangan dengan menggunakan relay sepertinya adalah yang terbaik.
Rangkaian yang disajikan di sini adalah fuse elektronik dengan relay untuk tegangan DC 12V, hasilnya cukup baik. Relay yang digunakan adalah relay khusus untuk mobil yang mempunyai kemampuan kontak yang besar, yaitu antara 15-20A. Berikut ini skema rangkaiannya :

rangkaian fuse elektronik

Daftar komponen fuse elektronik :
R1 = lihat teks
R2 = 220Ω
R3 = 1k2
R4 = 1k
C1 = 220µF/16V
T1,T2 = BD140
Led1 = Led indikator merah
Ry1 = Relay mobil 12V

Rangkaian akan memutus hubungan dengan cepat ketika terjadi hubung singkat antara jalur + Vout dengan ground.
Ketika rangkaian pertama-kali di-onkan bersama dengan power supply-nya, T2 akan langsung aktif dan meng-energi relay sehingga relay akan menyambungkan tegangan +Vin ke jalur +Vout. Led1 pun akan menyala.
Ketika mengenergi relay itu, emitor T2 mendapatkan tegangan statis sementara dari C1 yang mengisi muatan.
Pada kelanjutannya, perpindahan kontak relay akan memberikan tegangan positif kontinu untuk emitor T2 sehingga ia akan tetap aktif meng-energi relay.

Apabila terjadi overload atau hubung-singkat, arus yang melalui R1 akan terlampau besar sehingga pada R1 akan muncul tegangan yang cukup untuk membias basis T1.
T1 pun lalu aktif dan mem-positifkan basis T2, akibatnya basis T2 menjadi kehilangan tegangan bias negatif sehingga ia pun kemudian berhenti meng-energi relay. Relay akan menjadi off dan kontaknya tidak lagi menyambungkan jalur +Vin ke +Vout.
Besarnya arus pada R1 yang membuat T1 menjadi aktif adalah :

IR1 = 0,6 / R1 (Ampere)

dan besar arus ini merupakan besar arus maksimal yang dibatasi oleh fuse elektronik. Nilai resistansi R1 akan menentukan besarnya arus itu. Dari persamaan di atas, maka akan didapati nilai R1 :

R1 = 0,6 / IR1 (Ohm)

Sebagai contoh jika diinginkan sekering memutus pada arus maksimal 5A, maka R1 adalah :

R1 = 0,6 / 5 = 0,12 Ohm.

Resistor untuk R1 harus yang mempunyai rating daya besar, misalnya resistor 5W sampai dengan 15W.
Dan pada akhirnya perlu diketahui bahwa toleransi resistor R1 sangatlah berpengaruh. Perbedaan nilai resistansi sebesar 0,01 Ohm saja sudah berefek melencengnya hitungan besar arus hingga ratusan miliAmpere.
Dan perlu diingat bahwa arus maksimal yang ditetapkan untuk fuse elektronik ini haruslah berada di bawah besar arus maksimal dari power supply secara keseluruhan (termasuk kemampuan trafo power-nya). Arus bagi fuse elektronik tidak bisa ditetapkan (misalnya) sebesar 5A jika power supply-nya hanya berkemampuan mengeluarkan arus maksimal 3A...Ini hanya percuma saja.

Karena rangkaian bekerja untuk arus yang besar-besar, perkabelan beserta sambungan-sambungannya harus diperhitungkan dengan baik supaya tidak terjadi adanya tegangan hilang (lost-voltage) akibat kabel yang digunakan terlalu kecil atau karena adanya sambungan kontak yang kurang baik.

Penggunaan fuse elektronik.
Fuse elektronik ditaruh di antara sumber tegangan (catu-daya) dan beban (load), yaitu peralatan elektronik yang disuplai oleh catu-daya tersebut.
Jika sumber tegangan adalah aki 12V dan bebannya adalah perangkat audio-mobil, fuse elektronik disambungkan di antara keduanya.
Jika sumber tegangan adalah DC-regulator (dalam setelan output 12V), fuse elektronik disambungkan ke tegangan outputnya, dan V-out dari fuse elektronik menjadi sumber tegangan 12V untuk berbagai keperluan.

 pemasangan fuse elektronik

Tulisan lain yang sehubungan : DC Regulator 3V - 12V Serbaguna .

Enter your email address to get update from Admin .
Print PDF
Next
« Next Post
Previous
Prev Post »

2 komentar

kalau untuk menghitung ampere dari led 3,2v yang dirangkai jadi 6, buat fuse dc nya gimana ya pak?

Balas

Silakan komentar sesuai topik dan sertakan ID yang jelas dengan tidak menyertakan live-link atau spam.

Contact form

Name

Email *

Message *

Copyright © 2013. Sandi Elektronik - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger