Search
logo blog
Blog Sandi Elektronik
Silahkan pastikan untuk melengkapi kunjungan anda dengan melihat : Daftar Isi.
Terima kasih atas kunjungannya dan semoga bermanfaat

Lampu Darurat Mati Listrik, Pengatur Kecerahan Cahaya Led

Advertisement

Membuat Lampu Darurat Mati Listrik (2)

Orang sering menggunakan lilin atau lampu tempel minyak tanah ketika terjadi mati listrik. Keadaan yang gelap gulita memang agak teratasi untuk sementara waktu.
Akan tetapi tahukah anda bahwa penggunaan lilin atau lampu minyak tanah dapat memicu terjadinya kebakaran, yaitu ketika sang pemilik rumah lupa mematikan lilin atau lampu minyak padahal ia ditaruh di wadah yang bisa terbakar?
Atau seringkali anak-anak suka bermain api dengannya sehingga terjadi kelalaian dan api membakar sesuatu?
Lampu darurat ketika mati listrik yang dibuat dari Led-Led merupakan pilihan yang paling aman, tanpa ada nyala api, tanpa ada asap, tanpa panas dan tanpa resiko ketika anak-anak bermain-main dengannya.
Apa yang diulas di sini sebenarnya hanyalah kelanjutan dari tulisan sebelumnya, yaitu :
Lampu Darurat Mati Listrik .

hanya saja pada ulasan kali ini ada penambahan pengaturan kecerahan cahaya dari Led-Led yang difungsikan sebagai lampu penerangan. Gambar skemanya adalah sebagai berikut :

pengatur kecerahan cahaya Led

Gambar : Skema rangkaian pengatur kecerahan cahaya, unit lampu dan unit baterai/charger

Untuk memudahkan, gambar skema dibagi menjadi tiga bagian.
Pada gambar pertama (gambar A) tampak rangkaian pengatur kecerahan cahaya Led. VR adalah sebuah potentiometer untuk pengaturan arus basis transistor T1. Ketika VR pada posisi minimum, basis T1 tidak mendapatkan tegangan dan tidak ada arus yang mengalir padanya sehingga di kolektornya pun tidak akan mengalir arus.
Kolektor T1 terhubung ke unit lampu maka lampu pun tidak akan teraliri arus dan padam.
Ketika VR berangsur-angsur diputar ke arah maksimum, basis T1 mulai mendapatkan tegangan dan mengalir arus basis melalui R dan melalui sebagian VR. Di kolektornya mulai mengalir arus sehingga lampu pun mulai menyala. Pada posisi VR yang maksimum arus basis T1 akan mencapai maksimum dan begitu pula arus di kolektornya.
Dengan pola rangkaian seperti gambar di atas arus di kolektor T1 ada sebesar :

Ic = hFE x Ib

Potentiometer tidak berfungsi sebagai pembagi tegangan, karena tegangan basis adalah tetap, yaitu sekitar 0,6V. Tampaklah bahwa penguatan arus basis di kolektornya sangat bergantung kepada type transistor, karena setiap transistor mempunyai karakteristik hFE yang berbeda-beda.  Jika digunakan transistor yang berbeda maka akan didapatkan hasil yang berbeda pula.
Tentang transistor dengan hFE-nya lebih jauh bisa dilihat dalam : Transistor Bipolar .

Perbedaan itu akan tampak jelas pada linieritas dari jangkah pengaturan cahaya oleh VR.
Karena itu linieritas pengaturan cahaya VR menjadi dipengaruhi oleh dua hal, yaitu besar harga VR dan faktor hFE T1.
Pada posisi VR yang maksimum kolektor akan mengarahkan sambungan - (minus) dari unit lampu kepada ground sehingga nyala lampu akan mencapai maksimal.

Daftar komponen :
R = 1k5
C = 1uF/50V
VR = Potentiometer 5k
Sw1 = Switch togel
T1 = FCS 9013
Led1...Led4 = Led ultra-white/Led putih/Led neon
Sumber tegangan : Baterai HP (Hand Phone) 3,7V

Untuk VR akan lebih kompak menggunakan potentiometer 5k yang dilengkapi switch on-off sekaligus, apabila memang tersedia di pasaran. Jika sulit ditemui di pasaran, bisa menggunakan switch on-off dan potentiometer yang terpisah.
Untuk unit baterai/charger bisa menggunakan skema rangkaian sebagaimana diperlihatkan juga pada gambar di atas.

Proses charging kepada baterai dilakukan melalui soket jack mono. Charger yang dipergunakan bisa saja charger HP biasa dengan ujung jack-nya dirubah dengan jack mono. Bisa juga menggunakan adaptor sederhana dengan tegangan yang diset pada 4,5V dan ujung kabel keluarannya diberi jack mono.
Beberapa contoh lampu yang telah dibuat :

Lampu dari Led 2

Lampu (a) dibuat dengan wadah kotak hitam berukuran 5 x 7cm. Bagian muka diberi lapisan plastik berwarna perak (silver).  Switch dan potentiometer dibuat berbeda. Switch-nya adalah sebuah togle kecil, dan potentiometer-nya adalah dari type miniatur.
Enam buah Led topi/payung di pasang di bagian muka dalam posisi sedemikian rupa.
Lampu (b) dibuat dengan memanfaatkan sovenir hias dari plastik berwarna hijau dan wadah kotak hitam 5 x 7cm.  Selain sebagai tempat untuk menaruh baterai dan rangkaian pengatur kecerahan cahaya, kotak hitam juga berfungsi sebagai tempat duduk sovenir hias.
Led ditaruh di bagian dalam sovenir hias dan di sini digunakan hanya empat buah Led.
Pengatur kecerahan cahaya menggunakan potentiometer miniatur yang sekaligus juga berfungsi sebagai switch on-off.
Lampu (c) menggunakan 5 Led standard. Setiap Led diberi hiasan kepingan warna yang sebenarnya adalah kancing baju kecil berlubang dua.
Kancing baju yang berwarna-warni ini banyak dijual di toko alat-alat jahit.
Led diwadahi tabung beling, yaitu bekas botol balsem yang diposisikan terbalik yang menempel pada wadah kotak hitam.

Secara keseluruhan lampu-lampu yang dibuat prinsipnya memang sederhana saja, tetapi kegiatan untuk membuatnya ternyata sangat disukai oleh para penggemar elektronik pemula, terlebih lagi dari kalangan anak-anak....


Tulisan lain berkaitan dengan pembuatan lampu dengan LED :
Perhitungan Resistor Untuk Led .


Enter your email address to get update from Admin .
Print PDF
Next
« Next Post
Previous
Prev Post »

2 komentar

bang cara agar lampu nyala semua bagaimana ya??lampu cuma nyla 1 saja

Balas

Karena semua lampunya di-paralel, kemungkinannya :
1. Semua lampu (led) masangnya terbalik, kecuali satu (yaitu yg menyala)
2. Semua lampu rusak, kecuali satu.

Balas

Silakan komentar sesuai topik dan sertakan ID yang jelas dengan tidak menyertakan live-link atau spam.

Contact form

Name

Email *

Message *

Copyright © 2013. Sandi Elektronik - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger