Advertisement
Memanfaatkan transistor sebagai dioda zener
Dioda zener untuk menstabilkan tegangan DC telah banyak tersedia di pasaran dengan harga-harga tegangan stabil yang standard. Namun tahukah kita bahwa transistor juga bisa dimanfaatkan sebagai dioda zener. Keunikan dari transistor yang dimanfaatkan sebagai dioda zener adalah bahwa tegangan zenernya (tegangan stabil yang dihasilkannya) mempunyai harga yang seringkali tidak tersedia di pasaran. Berikut sedikit ulasannya.
Dioda zener bekerja dengan pemberian tegangan terbalik, yaitu katoda diberi tegangan positif dan anodanya negatif. Ketika diberikan tegangan terbalik ini, sebuah dioda zener akan mempertahankan tegangan stabil sebagaimana karakteristik zenernya.
Ternyata sifat ini juga terdapat dalam setiap transistor (transistor bipolar). Sifat itu ada pada dua elektroda yang membentuk sifat dioda, yaitu antara basis dan emitornya.
Pada transitor NPN basis berperan sebagai anoda dan emitor berperan sebagai katoda. Ketika emitor diberi tegangan positif sedangkan basisnya negatif, ia akan berperan sebagai dioda zener dengan tegangan zener tertentu.
Sedangkan pada transisrtor PNP basis berperan sebagai katoda dan emitornya berperan sebagai anoda. Ia akan berperan sebagai dioda zener jika basisnya diberi tegangan positif sedangkan emitornya negatif.
Tegangan zener pada tiap-tiap type transistor ini berbeda-beda, karena itu perlu dilakukan pengetesan, berapakah tegangan zener dari masing-masing transistor.
Pengetesan tegangan zener transistor
Untuk melakukan pengetesan tegangan zener yang ada pada transistor, bisa dibangun rangkaian sebagai berikut :
R = 2k7
VR = 10k
C = 1000uF/50V
Trafo = 2x12V CT / 1A
Bridge = 4 x 1N4002
Switch = on-off.
Trafo yang digunakan adalah trafo CT, akan tetapi di sini bagian CT-nya tidak dipergunakan. Tegangan AC diambil dari dua titik 12V yang ada pada trafo. Dengan demikian tegangan AC yang diambil adalah 24V.
VR adalah potentiometer putar. Lebih baik gunakan yang bentuknya besar.
Pin A dan Pin B adalah tautan tempat dioda zener akan ditest, bisa digunakan dua buah capit buaya kecil (merah dan hitam).
Setelah disusun segala sesuatunya sebagaimana yang tampak pada gambar, lakukanlah langkah-langkah sebagai berikut :
Pasanglah zener yang akan ditest, dan pasang pula AVO meter seperti pada gambar. Posisikan AVO meter pada DCV 50.
Taruh potentiometer VR pada posisi minimum (diputar paling kiri) lalu hidupkan rangkaian.
Lihatlah penunjukkan tegangan pada AVO meter. Putar VR sedikit demi sedikit ke kanan sambil terus melihat penunjukkan AVO meter.
Apakah penunjukkan berubah?
Jika berubah teruskan putar sedikit demi sedikit sehingga jarum AVO meter tidak lagi berubah meskipun VR masih diputar. Jika sudah tidak berubah lagi, segera hentikan putaran VR. Lihat penunjukkan angka tegangan pada AVO meter. Jika diperlukan, turunkan jangkah pengukuran DCV hingga penunjukkan tegangan terbaca dengan jelas.
Itulah tegangan zenernya...
Rangkaian di atas juga bisa dipergunakan untuk pengetesan tegangan zener bagi dioda-dioda zener yang terhapus tulisannya atau yang tidak jelas berapakah tegangan zenernya.
Rangkaian mampu mengetest tegangan zener hingga kira-kira 27 Volt.
Tulisan lain tentang dioda :
Dioda
Pengetesan dioda dengan avo-meter .
( Sandi Sb )
Silakan komentar sesuai topik dan sertakan ID yang jelas dengan tidak menyertakan live-link atau spam.