Advertisement
Kemampuan yang dilihat adalah dalam hal penghantaran arus DC, dan atau pulsa 1 detik pada tegangan VCE maks. tertentu berdasarkan data SOAr transistor bersangkutan masing-masing, dengan suhu casing (TC) 25ºC.
Namun sebelum lebih jauh, perlu diingatkan tentang pengertian SOAr, silakan simak ulasannya dalam : Karakteristik SOAr transistor daya .
C3858 dan C2922 adalah dua transistor daya populer dengan casing MT-100.
C3264 sebagian diproduksi dengan casing MT-100, sebagian lagi diproduksi dengan casing TO-247 (setidaknya, begitulah produk Mospec).
Dari tabel di atas tampak bahwa di antara ketiga transistor itu, C3858 berada pada kemampuan terendah dibanding dua lainnya yang bercasing sama. Meskipun begitu, C3858 adalah salah satu transistor daya besar yang masih cukup realistis diterapkan pada tegangan VCE maks. 70V. Bahkan mungkin masih bisa diterapkan pada tegangan hingga 90V meskipun dalam kondisi kritis.
Kelebihan C3858 dibanding dua lainnya adalah ia mempunyai hFE lebih tinggi.
Pada sirkit-sirkit tertentu, adakalanya hFE menjadi pertimbangan yang dianggap penting.
C2922 unggul dalam tegangan VCE maks. 35V dari dua lainnya, dan ia lebih realistis diterapkan pada VCE maks. 70-80V jika dibandingkan dengan C3858. Ia bahkan masih mungkin diterapkan pada tegangan hingga 120V, meskipun dengan kondisi yang sudah sangat kritis.
Transistor C2922 ini cukup populer, sering disetandingkan dengan C5200. Padahal sesungguhnya transistor ini nyata lebih tinggi kemampuannya. Lihat saja data SOAr limit C5200 pada ulasan terdahulu.
C3264 sedikit unggul dari C2922, dan hFE nya pun lebih tinggi. Kemapuan C3264 untuk tegangan 60-120V lebih baik dari C3858 dan C2922.
Namun kabarnya transistor ini tergolong langka, tidak mudah ditemukan.
Semua transistor pada tabel di atas mempunyai casing klasik TO-3.
2N3773 adalah transistor gaek yang sudah ada dari sejak era ‘70-an. Di jaman kemunculannya, ia adalah transistor bipolar eksklusif dengan performa paling tinggi. SOAr limit yang tertera adalah pada penghantaran arus DC.
Ia cukup realistis diterapkan pada VCE maks. 60V, dan masih mungkin diterapkan hingga tegangan VCE maks. 70-80V meskipun dengan kondisi kritis. Jika dibandingkan dengan MJ15003, sepertinya transistor ini masih lebih baik pada penerapan tegangan 70-80V, karena SOAr limit untuk MJ15003 yang tercatat adalah dalam pulsa 1 detik.
Namun MJ15003 lebih populer di kalangan praktisi audio, mungkin karena ketersediaannya relatif lebih banyak.
Perbedaan MJ15022 dengan MJ15003 tidak terlalu menonjol. Pada tegangan VCE maks. rendah hingga 15V, MJE15003 justeru lebih baik karena mampu mengalirkan arus maks. hingga 20A.
Adapun MJ21194 adalah penjelmaan MJL21194 dengan casing berbeda. Nyata bahwa body logam casing TO-3 berpengaruh pada kemampuan daya karena penyaluran panas yang lebih optimal.
Transistor ini sepertinya lebih layak untuk dikatakan ‘unggul’ dari MJ15003, terutama pada penerapan tegangan lebih tinggi. Ia masih cukup realistis pada penerapan tegangan 90V (Ic max. 2,5A). Untuk tegangan 100-120V penerapannya sudah mulai kritis.
Kesimpulan Perbandingan.
Dengan mengabaikan faktor hFE, sudah dapat dilihat manakah yang berkemampuan daya relatif lebih besar di antara transistor-transistor yang telah disebutkan di atas :
*Untuk tegangan rendah hingga 15V, MJ15003 mempunyai kemampuan tertinggi (Ic max. 20A.
*Untuk tegangan 45V, MJ15003 juga mempunyai kemampuan tertinggi (Ic max. 5,5A).
*Untuk tegangan 60V, MJ15022 mempunyai kemampuan tertinggi (Ic max. 3,8A).
*Untuk tegangan 70-80V, C3264 mempunyai kemampuan tertinggi, disusul C2922.
*MJ21194 mempunyai kemampuan (relatif) tertinggi pada semua titik tegangan di atas 15V, hingga 120V.
Sampai di sini, usailah ulasan tentang perbandingan daya transistor MJ15003,C2922,C3264,C3858 .
Mudah-mudahan terjawab sudah pertanyaan : “Mendingan mana sih, pakai Toshiba atau Sanken?”
Boleh juga ditanya ulang : “Emang Toshibanya Toshiba yang mana dan Sankennya Sanken yang mana sih?....”
Silakan komentar sesuai topik dan sertakan ID yang jelas dengan tidak menyertakan live-link atau spam.