Search
logo blog
Blog Sandi Elektronik
Silahkan pastikan untuk melengkapi kunjungan anda dengan melihat : Daftar Isi.
Terima kasih atas kunjungannya dan semoga bermanfaat

Trafo

Advertisement

PENGENALAN KOMPONEN / PARTS ELEKTRONIK

Trafo

transformer
Trafo atau transformator atau transformer adalah part elektronik yang berfungsi mentransfer daya AC listrik. Trafo diperlukan ketika tegangan AC yang tersedia tidak sesuai dengan tegangan yang diperlukan. Sebagai contoh jika tegangan AC yang tersedia adalah 220V sedangkan tegangan yang dibutuhkan untuk menghidupkan sebuah perangkat listrik adalah 110V, maka diperlukan trafo penurun tegangan. Trafo akan mentransfer daya listrik dan hanyalah akan menurunkan tegangan, dayanya adalah tetap. Sebab, sebagaimana diketahui bahwa konsekwensi jika tegangan diturunkan maka arusnya akan bertambah, karena daya adalah hasil perkalian tegangan dengan arus. Begitupun sebaliknya, jika tegangan dinaikkan maka konsekwensinya adalah menurunnya arus dalam besaran daya yang sama.

Trafo hanya bekerja mentransfer daya listrik dalam bentuk AC. Kalaupun trafo bisa mentransfer daya dalam bentuk DC, tegangan DC itu haruslah dalam bentuk denyut-denyut (pulsa) dengan timing yang sempit. DC dalam bentuk tegangan dengan kurva yang lurus tidak bisa ditransfer oleh trafo.
Lebih detil tentang cara kerja trafo bisa dilihat dalam : Melihat Cara Kerja Trafo

Trafo dibuat dari lilitan-lilitan (gulungan) kawat email pada sebuah inti. Banyaknya lilitan ini disesuaikan dengan besar tegangan yang akan dioperasikan dengannya. Semakin besar tegangan yang akan dioperasikan, semakin banyak lilitannya.
Pada trafo ada dua bagian gulungan, yaitu gulungan primer dan gulungan sekunder.
Transfer daya pada trafo terjadi karena adanya induksi magnetik yang berganti-ganti arah medan magnetnya di dalam inti. Ini ditimbulkan karena aliran arus AC dalam gulungan primer. Induksi medan magnet ini kemudian ditangkap oleh gulungan sekunder. Maka di gulungan sekunder muncul tegangan AC yang besarnya sesuai dengan perbandingan gulungan antara primer dan sekunder.
Contoh : Jika pada gulungan primer yang banyaknya 220 lilitan dimasukkan tegangan sebesar 220V, maka pada gulungan sekunder yang jumlahnya 50 lilitan akan muncul tegangan sebesar 50V (Ini hanya contoh praktis, lebih detil tentang gulungan trafo akan diulas dalam bahasan yang lain).

Ada banyak jenis-jenis trafo, di antaranya adalah :

transformator

Power trafo
Power trafo (trafo daya/tenaga) adalah trafo untuk keperluan supply listrik suatu rangkaian elektronik. Trafo ini bekerja pada frekwensi AC listrik, yaitu 50-60Hz. Power trafo mempunyai inti dari besi lunak khusus (besi kern) dan mempunyai dua bagian gulungan, yaitu gulungan primer dan gulungan sekunder. Power trafo mempunyai kemampuan daya yang bervariasi, mulai dari beberapa Watt hingga beratus-ratus Watt.
Sekunder trafo ini ada yang mempunyai gulungan tunggal (sering disebut “trafo nol”) dan ada yang mempunyai gulungan ganda (sering disebut dengan “trafo CT”).
Biasanya trafo ini hanya disebutkan besar tegangan sekunder dan arus yang dikeluarkannya saja.
Contoh : Trafo 0-12V, 500mA, Trafo 18V-CT-18V, 3A dll.

Step-up dan step-down trafo
Step-up trafo adalah trafo penaik tegangan. Contoh : Menaikkan tegangan dari 110 menjadi 220V, atau dari 220V menjadi 380V.
Step-down trafo adalah trafo penurun tegangan. Contoh : Menurunkan tegangan dari 220V ke 110V, atau dari 380V ke 220V.
Dalam prakteknya trafo step-up dan trafo step-down hanyalah satu trafo yang difungsikan ganda, kadang untuk step-up, kadang untuk step-down. Pada trafo ini umumnya antara gulungan primer dan gulungan sekunder tidak tersekat seperti pada power-trafo. Gulungan primer dan gulungan sekunder merupakan satu rangkaian gulungan yang di “tap” pada jumlah lilitan tertentu, sesuai dengan besar tegangan yang diinginkan/ditentukan.
Penaikan dan penurunan tegangan dengan trafo ini tidak menambah atau mengurangi daya listrik. Secara teoritis, daya adalah tetap.

Input trafo dan output trafo
Istilah Input trafo (IT) dan output trafo (OT) dikenal di dunia audio. Input trafo dan output trafo adalah trafo-trafo untuk sinyal audio/suara pada rangkaian amplifier audio system OT (output-trafo). Mereka digunakan sebagai penyesuai impedansi antara satu tahap dengan tahap lainnya dalam rangkaian amplifier audio itu, mentransfer daya sinyal audio.
Sinyal audio adalah AC juga, hanya saja bentuknya lebih kompleks yang berfrekwensi antara 20Hz-20 kHz, sehingga bisa ditransfer dengan trafo. Akan tetapi dalam prakteknya tidak seluruh frekwensi dalam spektrum audio mampu ditransfer dengan baik oleh trafo, hanya sebagian yang terpenting.
Ini karena karakteristik inti trafo yang menjadi faktor penentu dalam hal itu sulit mencapai kriteria sempurna pada pelimpahan daya frekwensi-frekwensi audio itu.
Karenanya amplifier audio dengan system OT bukanlah system amplifier yang “Hi-fi” (high-fidelity) di mana seluruh frekwensi dalam jangkah pendengaran manusia dikuatkan dengan penguatan yang sama.

Output trafo dengan system amplifier OT biasa diterapkan pada perangkat PA (public-address) dan pemodulasian pemancar AM. Perangkat-perangkat ini tidak memerlukan kriteria Hi-fi yang ketat.
Input trafo dan output trafo dinyatakan dengan besaran impedansi primer dan sekundernya. Dan trafo-trafo ini dibuat masing-masing dengan karakteristik tersendiri. Contoh : trafo IT240 dan OT240, trafo IT191 dan OT191, trafo OT426.

Switching-trafo
Switching trafo adalah trafo yang digunakan pada power-supply type “switching-mode power-supply”. Perangkat-perangkat elektronik seperti televisi, komputer, monitor, DVD player, printer, sebagian AC stabilizer dan DC-AC inverter, menerapkan system switching-mode power-supply.
Trafo ini lebih efisien daripada trafo berinti besi. Intinya terbuat dari ferrite khusus yang telah diperhitungkan untuk maksimalitas kerjanya.
Switching trafo sebetulnya tidak mentransfer daya AC, tetapi mentransfer daya dalam bentuk denyut-denyut (pulse) DC dengan timing-denyut yang sangat sempit.

Switching trafo mempunyai kaki-kaki koneksi yang banyak, pada bagian primer maupun sekunder. Hampir tidak ada standard dalam pola-pola susunan kaki ini. Berbeda pola susunan kaki, maka berbeda pula konfigurasi gulungan di dalamnya. Bahkan yang mirip pola kakinya belum tentu konfigurasi gulungan di dalamnya sama. Untuk mengenali pola susunan kaki trafo ini diperlukan pengalaman yang banyak dan memahami berbagai schematic diagramnya.

Fly-back trafo (FBT)
Fly-back trafo (FBT) adalah trafo EHT (Extra High Tension) untuk tabung gambar CRT (Cathode Ray Tube) pada rangkaian televisi atau monitor system bertabung.
Disebut fly-back trafo karena trafo ini juga ‘melayangkan’ balik sinyal gambar kepada rangkaian oscillatornya untuk keperluan sinkronisasi.
FBT dibuat dengan inti dari bahan ferrite khusus dan bekerja mentransfer daya dalam bentuk denyut-denyut kompleks, dengan timing denyut yang sempit. Denyut-denyut kompleks ini merupakan sinyal gambar, yang kemudian dilipatgandakan tegangannya hingga ribuan Volt untuk diberikan kepada CRT. Di dalam trafo ini sudah terangkai secara built-in dioda-dioda penyearah tegangan tinggi.
Sebagaimana switching trafo, FBT mempunyai pin/kaki-kaki koneksi yang banyak dan hampir tidak ada standard dalam pola-pola susunan kakinya. FBT hanya diidentifikasi dari label typenya.  Contoh type fly-back trafo untuk televisi : DCF2077, 154-177, FCK14A0006.

HF tune trafo
Adalah trafo-trafo untuk pengoperasian sinyal kecil berfrekwensi tinggi/frekwensi radio. Dalam tekhnik frekwensi tinggi, pelimpahan sinyal melalui trafo berlangsung sangat kritis pada titik frekwensi tertentu. Trafo-trafo dibuat agar bisa di-tune (disetel) pada frekwensi tertentu yang diperlukan. Trafo-trafo ini hanya akan melimpahkan daya pada frekwensi tinggi yang menjadi frekwensi resonansinya.
Bagian-bagian dari trafo ini adalah :

IFT (Intermediate Frequency Trafo)
yaitu trafo frekwensi-antara dalam penerima radio.
Trafo ini disetel pada frekwensi-frekwensi resonansinya, yaitu : 455kHz untuk penerima AM, 10,7MHz untuk penerima FM, dan 5,5MHz untuk penerima bagian suara televisi. Di dalam trafo ini sudah terangkai secara built-in sebuah kondensator kecil. Nilai induktansi dalam lilitan bersama dengan kapasitansi kondensator membentuk resonator pada frekwensi tertentu.

Oscillator-trafo
yaitu trafo resonator untuk rangkaian-rangkaian oscillator pada penerima radio system heterodin atau pada pemancar-pemancar AM radio.

HF couple trafo (trafo kopel)
Yaitu trafo untuk mengkopel sinyal frekwensi tinggi antara satu tingkat dengan tingkat lainnya di dalam sistem penguat pemancar radio.

Trigger coil
Adalah trafo kecil penaik tegangan rendah hingga menjadi sangat tinggi. Trafo ini menaikkan tegangan denyut sesaat, banyak digunakan dalam rangkaian-rangkaian pengemudi lampu blitz pada kamera atau lampu strobo.

Enter your email address to get update from Admin .
Print PDF
Next
« Next Post
Previous
Prev Post »

Silakan komentar sesuai topik dan sertakan ID yang jelas dengan tidak menyertakan live-link atau spam.

Contact form

Name

Email *

Message *

Copyright © 2013. Sandi Elektronik - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger